Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien

Pasien adalah orang yang memiliki kelemahan fisik atau mentalnya. Menyerahkan pengawasan dan perawatannya, menerima dan mengikuti pengobatan yang ditetapkan oleh tenaga kesehatan yang dikemukakan oleh Prabowo (dalam Wilhamda, 2011).

gambar tingkat ketergantungan pasien

Sedangkan (Aditama, 2002) berpendapat bahwa pasien adalah mereka yang diobati dirumah sakit. Menurut (Soejadi, 1996) pasien adalah individu terpenting dirumah sakit.

Setiap pasien membutuhkan pelayanan keperawatan yang berbeda, Sehingga seorang perawat harus memahamai tingkat ketergantungan pasien agar bisa memberikan asuhan keperawatan yang maksimal.

Klasifikasi pasien Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Menurut Douglas (1984, dalam Swansburg & Swansburg, 1999) membagi klasifikasi klien berdasarkan tingkat ketergantungan klien dengan menggunakan standar sebagai berikut :

a. Kategori I : self care/perawatan mandiri, memerlukan waktu 1-2 jam/hari
1) kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
2) makanan dan minum dilakukan sendiri
3) ambulasi dengan pengawasan
4) observasi tanda-tanda vital setiap pergantian shift
5) pengobatan minimal dengan status psikologi stabil
6) perawatan luka sederhana.

b. Kategori II : Intermediate care/perawatan partial, memerlukan waktu 3-4 jam/hari
1) kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
2) observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
3) ambulasi dibantu
4) pengobatan dengan injeksi
5) klien dengan kateter urin, pemasukan dan pengeluaran dicatat
6) klien dengan infus, dan klien dengan pleura pungsi.

c. Kategori III : Total care/Intensif care, memerlukan waktu 5-6 jam/hari
1) semua kebutuhan klien dibantu
2) perubahan posisi setiap 2 jam dengan bantuan
3) observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam
4) makan dan minum melalui selang lambung
5) pengobatan intravena “perdrip”
6) dilakukan suction
7) gelisah / disorientasi
8) perawatan luka kompleks.

Dorothea Orem telah mengembangkan teori Defisit Perawat Diri. Berdasarkan teorinya ini tingkat ketergantungan pasien dapat diklasifikasi menjadi 3 tingkatan yakni Minimal Care, Partial Care dan Total Care.

a. Minimal Care

1. Kondisi pasien pada tahap ini bisa mandiri/hampir tidak memerlukan bantuan

  • Mampu naik-turun tempat tidur
  • Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
  • Mampu makan dan minum sendiri
  • Mampu mandi sendiri/mandi sebagian dengan bantuan
  • Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
  • Mampu berpakaian dan berdanda dengan sedikit bantuan
  • Mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan

2. Status psikologis stabis
3. Klien dirawat untuk prsedur diagnostik
4. Operasi ringan

b. Partial Care

1. Klien memerlukan bantuan perawat sebagian

  • Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik-turun tempat tidur
  • Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/berjalan
  • Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
  • Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
  • Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
  • Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
  • Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/kamar mandi)

2. Pasca operasi minor (24 jam)
3. Melewati fase akut dari pascaoperasi mayor
4. Fase awal dari penyembuhan
5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam

c. Total Care

1. Klien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang lebih lama

  • Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kursi roda
  • Membutuhkan latihan pasif
  • Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi intravena (infus) atau NGT (sonde)
  • Membutuhkan bantuan kebersihan mulut
  • Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
  • Dimandikan perawat
  • Dalam keadaan inkontinensia, menggunakan kateter

2. Klien tidak sadar
3. Keadaan klien tidak stabil
4. Observasi TTV setiap kurang dari 8 jam
5. Perawatan luka bakar
6. Perawatan kolostomi
7. Menggunakan alat bantu pernapasan
8. Menggunakan WSD
9. Irigasi kandung kemih secara terus-menerus
10. Menggunakan alat traksi
11. Fraktur dan atau pascaoperasi tulang belakang/leher
12. Gangguan emosional berat, bingung, dan disorientasi Beban perawat dalam merawat pasien dapat dilihat dari tingkat ketergantungan pasien. Jika pasien dalam keadaan minimal care otomatis pasien jarang sekali membutuhkan bantuan seorang perawat. Akan tetapi beda halnya dengan pasien total care, mereka akan senantiasa membutuhkan pelayanan perawat bahkan hampir setiap kegiatan.

0 Response to "Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel